Rabu, 25 April 2012

Puluhan Ribu Polisi dan Satpol Disiagakan Saat May Day
Punakawan membuka jalan bagi para buruh yang memperingati Hari Buruh Internasional Minggu, 1 Mei 2011, di Jalan Pahlawan, Semarang.
JAKARTA — Untuk menjaga stabilitas keamanan Ibu Kota saat Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei nanti, puluhan ribu aparat polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diturunkan.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Fadjar Panjaitan mengatakan, biasanya perayaan May Day atau Hari Buruh Internasional di Jakarta sering dilakukan di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur. Untuk itu, 530 personel Satpol PP akan disiagakan.
"Permintaan buruh, bisa dilakukan dalam forum melalui orasi. Harapannya, buruh yang ada di Jakarta merayakan Hari Buruh ini dengan sukacita," kata Fadjar, di Balaikota, Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Polda Metro Jaya menyiapkan 16.167 personel untuk menjaga keamanan saat Hari Buruh Internasional ini, mengingat jumlah massa yang akan turun ke jalan diprediksi mencapai 60.000 orang.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes Agus Budi mengungkapkan, sampai saat ini belum ada dari forum buruh yang mengajukan izin untuk melakukan aksi unjuk rasa. Meski begitu, pihaknya tetap akan siaga menjaga beberapa obyek vital di Ibu Kota, seperti Istana Negara dan Gedung DPR/MPR RI.
"Polda siap mengamankan Hari Buruh Internasional. Nantinya dalam pelaksanaan akan dibantu juga dari TNI dan Pemprov DKI Jakarta," kata Agus.
Umumnya para buruh ini akan berorasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan dilanjutkan melakukan aksi longmarch ke Istana Negara dan kembali ke Gelora Bung Karno. "Titik akhir ada di Gelora Bung Karno karena akan ada hiburan di sana," jelas Agus.
Aksi massa yang diperkirakan akan diikuti oleh puluhan ribu buruh ini tentunya akan mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa. Untuk itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi mengenai pengalihan arus. "Pengalihan lalin bersifat situasional, tapi kami tetap akan sosialisasikan ke masyarakat. Jadi, masyarakat sudah tahu lebih awal sehingga bisa mengambil jalan alternatif," tandasnya.